sinopsis singkat cerita
Albert pemilik sekolah yang di kenal sebagai devil di sekolah , anak bandel yang di takuti di sekolah. secara kebetulan atau bisa di katakan secara sial nya Jeclyn bertemu dengan Albert saat dia datang terlambat sekolah dari saat itu lah Jeclyn di permain kan oleh Albert.
Ah…,
aku hampir saja terlambat dengan cepat aku berlari sebelum pintu gerbang
sekolah tertutup tiba-tiba ada sesuatu menganggu pemandangan ku seorang
laki-laki dengan baju berantak kan ,rambut
yang tak karuan tak tertata bahkan tak tau model rambut apa yang ada di
kepala nya,dengan tindihan di telinga kanan nya . Sosok laki-laki ini tak asing
lagi bagi ku. Aku ingat dia adalah si laki-laki
enam no enam maksud ku dia adalah Albert. Anak dari dokter ternama , lebih baik aku lari saja sebelum dapat
masalah dari anak tersebut.sudah Cukup banyak korban dari dia
“
Hei…, kau ”
Terdengar
suara yang memanggil ,aku mulai mencari suara itu dan alangkah terkejut nya aku
si Albert siswa ternakal berada tepat di belakang ku sekarang. Aku harap dia
tak memanggil ku, aku harap bukan aku. Aku mulai menoleh kearah tak jelas untuk
melihat ada kah sosok manusia yang lain yang berada di antara kami, secercah
harapan itu ludes tak ada manusia lain yang berada antara kami.
Mampus
lah aku , apakah hari ini hari sial ku…?Albert mulai mendekati ku lebih dekat
dari sebelumnya . membuat aku mulai melangkah mundur dengan perlahan untuk
menghindari nya. Suasana ini sangat tidak nyaman bagi ku seolah-olah waktu tak
bergerak, suara-suara terhenti ,burung yang terbang berhenti mendadak, dedaunan
yang berguguran berhenti di tempat, rerumput yang tertiup angin pun tak
bergerak. Hanya kami berdua
“
hei apa yang kau lamun kan”
“
A…a… aku….” Mulut ku bergetar kuat saat menjawab pertanyaan dari nya dan semua
kembali seperti semula. Burung tetap berterbangan dan semua bergerak sesuai
waktu, Cuma aku yang tak bergerak sesuai waktu seharus nya aku bergerak ke
kelas dan memulai pelajaran. Tapi aku malah di sini tanpa alasan yang jelas
“
ya…, tentu saja kamu. Memang ada orang lain selain kau dan aku” dengan suara
yang keras membuat ku sedikit terhentak
“Ma…maaf
aku harus ke kelas sekarang “
dengan
cepat aku mulai berlari meninggal kan nya tapi kenapa aku serasa berlari di
tempat ya? Ja..jangan-jangan dia menarik task u. oh…, tidak . apa lagi sekarang
jangan ganggu aku ku mohon
“Aku
mohon lepaskan aku. Aku sudah terlambat tolong lepas kan aku… “
“
Aku mohon sekali.., aku tak bersalah dengan mu. Lepaskan aku….”
“
Kau kenapa? Dasar aneh” si Albert melewati ku begitu saja
Dan…,siapa
yang menarik tas ku dan saat aku melihat kebelakang ternyata tas ku tersangkut
di paku yang tertancap di tembok. Huwa….., aku malu sekali sudah menuduh dan
bicara begitu. Aku tak punya muka untuk melihat nya, aku mulai berjalan dengan
menundukan kepalaAh…,
aku hampir saja terlambat dengan cepat aku berlari sebelum pintu gerbang
sekolah tertutup tiba-tiba ada sesuatu menganggu pemandangan ku seorang
laki-laki dengan baju berantak kan ,rambut
yang tak karuan tak tertata bahkan tak tau model rambut apa yang ada di
kepala nya,dengan tindihan di telinga kanan nya . Sosok laki-laki ini tak asing
lagi bagi ku. Aku ingat dia adalah si laki-laki
enam no enam maksud ku dia adalah Albert. Anak dari dokter ternama , lebih baik aku lari saja sebelum dapat
masalah dari anak tersebut.sudah Cukup banyak korban dari dia
“
Hei…, kau ”
Terdengar
suara yang memanggil ,aku mulai mencari suara itu dan alangkah terkejut nya aku
si Albert siswa ternakal berada tepat di belakang ku sekarang. Aku harap dia
tak memanggil ku, aku harap bukan aku. Aku mulai menoleh kearah tak jelas untuk
melihat ada kah sosok manusia yang lain yang berada di antara kami, secercah
harapan itu ludes tak ada manusia lain yang berada antara kami.
Mampus
lah aku , apakah hari ini hari sial ku…?Albert mulai mendekati ku lebih dekat
dari sebelumnya . membuat aku mulai melangkah mundur dengan perlahan untuk
menghindari nya. Suasana ini sangat tidak nyaman bagi ku seolah-olah waktu tak
bergerak, suara-suara terhenti ,burung yang terbang berhenti mendadak, dedaunan
yang berguguran berhenti di tempat, rerumput yang tertiup angin pun tak
bergerak. Hanya kami berdua
“
hei apa yang kau lamun kan”
“
A…a… aku….” Mulut ku bergetar kuat saat menjawab pertanyaan dari nya dan semua
kembali seperti semula. Burung tetap berterbangan dan semua bergerak sesuai
waktu, Cuma aku yang tak bergerak sesuai waktu seharus nya aku bergerak ke
kelas dan memulai pelajaran. Tapi aku malah di sini tanpa alasan yang jelas
“
ya…, tentu saja kamu. Memang ada orang lain selain kau dan aku” dengan suara
yang keras membuat ku sedikit terhentak
“Ma…maaf
aku harus ke kelas sekarang “
dengan
cepat aku mulai berlari meninggal kan nya tapi kenapa aku serasa berlari di
tempat ya? Ja..jangan-jangan dia menarik task u. oh…, tidak . apa lagi sekarang
jangan ganggu aku ku mohon
“Aku
mohon lepaskan aku. Aku sudah terlambat tolong lepas kan aku… “
“
Aku mohon sekali.., aku tak bersalah dengan mu. Lepaskan aku….”
“
Kau kenapa? Dasar aneh” si Albert melewati ku begitu saja
Dan…,siapa
yang menarik tas ku dan saat aku melihat kebelakang ternyata tas ku tersangkut
di paku yang tertancap di tembok. Huwa….., aku malu sekali sudah menuduh dan
bicara begitu. Aku tak punya muka untuk melihat nya, aku mulai berjalan dengan
menundukan kepala
mau tau lebih lanjut? di tunggu aja ya buku ini terbit bisa di dunlud gratis 10 halaman pertama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar